- JUDULPEMODELAN SPASIAL UNTUK PEMETAAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN DI JALAN KALIURANG
- LATAR BELAKANGSalah satu permasalahan dalam transportasi adalah kecelakaan lalu lintas. Permasalahan ini pada umumnya terjadi ketika sarana transportasi, baik dari segi jalan, kendaraan, dan sarana pendukung lainnya belum mampu mengimbangi perkembangan yang ada di masyarakat. Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang besar menyebabkan meningkatnya aktivitas pemenuhan kebutuhan yang tentunya meningkatkan pula kebutuhan akan alat trasnportasi, baik itu yang pribadi maupun yang umum. Dengan kondisi angkutan umum yang kurang memadai, masyarakat mengatasinya dengan menggunakan kendaraan pribadi. Pemakaian kendaraan pribadi ini di satu pihak akan menguntungkan, akan tetapi di pihak lain akan menimbulkan masalah lalu lintas ( Tamin, 2000). Permasalahan lalu lintas yang dihadapi salah satunya adalah kecelakaan lalu lintas.
Permasalahan terhadap meningkatnya tingkat kecelakaan semakin bertambah rumit melihat kenyataan bahwa meskipun sistem prasarana transportasi sudah sangat terbatas, akan tetapi banyak dari sistem prasarana tersebut yang berfungsi secara tidak efisien. Sebagai contoh adalah keberadaan kegiatan informal seperti pedagang kaki lima yang menempati jalur pejalan kaki yang menyebabkan pejalan kaki terpaksa harus menggunakan badan jalan yang tentunya mengurangi kapasitas jalan tersebut. Contoh lain adalah kegiatan parkir pada badan jalan yang berakibat pada berkurangnya kapasitas jalan dan menyebabkan penurunan kecepatan bagi kenaraan yang melalui. Kondisi ini berakibat pada sering terjadinya kemacetan dan meningkatnya angka kecelakaan (Tamin,2000).
Dari tahun ke tahun, permasalahan transportasi diringi dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang selalu meningkat. Hal ini dikarenakan bertambahnya intensitas kendaraan yang ada pada setiap tahunnya. Selain itu, pembangunan pusat-pusat keramaian seperti tempat wisata dan pendidikan menyebabkan tingkat tarikan frekuensi kendaraan semakin meningkat. Hal ini menyebabkan intensitas kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada setiap tahunnya juga ikut mengalami peningkatan, karena bisa dikatakan bahwa intensitas kecelakaan berbanding lurus dengan intensitas kendaraan yang lewat, dengan mengasumsikan faktor lain dalam tingkat pengaruh yang sama.
Untuk survei kecelakaan sendiri, dapat dibagi menjadi dua jenis dasar, survei makro yang menghasilkan kategori-kategori pemakai jalan dengan kendaraan dan lokasi yang dibagi berdasarkan waktu, jenis dan gerakan kendaraan. Survei mikro yang memungkunkan tempat-tempat tertentu yang berbahaya pada sistem jalan raya dapat diidentifikasikan dan penyebabnya dapat dievaluasi. Lokasi-lokasi ini kadang-kadang disebut "titik-titik hitam(black spots)" dan sering memerlukan studi setempat secara terinci (Hobss, 1979)
Untuk penelitian kali ini, digunakan sampel sepanjang Jalan Kaliurang, kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai obyek kajian. Faktor-faktor yang digunakan sebagai dasar penggunaan adalah semakin meningkatnya intensitas kendaraan yang lewat di Jalan kaliurang. Selain itu, kondisi jalan dimana banyak titik-titik keramaian, persimpangan, dan variasi kendaraan yang lewat menyebabkan pemodelan ini mungkin untuk dilakukan. Dengan kata lain,secara umum kondisi sepanjang Jalan Kaliurang memenuhi berbagai parameter yang digunakan dalam pemodelan.
Dari permasalahan yang ada diatas, maka penelitian ini akan mecoba menyajikan secara spasial titik-titik tertentu yang memiliki tingkat kecelakaan lalu lintas yang tinggi. Hal ini dirasa diperlukan, dimana untuk dapat memberikan evaluasi terhadap kondisi sepanjang Jalan Kaliurang, sehingga nantinya diharapkan dapat memberikan informasi lokasi-lokasi yang rawan kecelakaan berdasar pada parameter-parameter yang digunakan. Selain itu, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat diaplikasikan pada daerah-daerah yang memiliki karakteristik sejenis sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
- PERUMUSAN MASALAHKondisi jalan di Jalan Kaliurang dengan lalu lintas tercampur pada satu jalur tidak lepas pula dari permasalahan kecelakaan lalu lintas. Untuk mencegah meningkatnya jumlah kecelakaan diperlukan suatu penelitian tentang karakteristik kecelakaan lalu lintas di Jalan Kaliurang yang dapat digunakan untuk menentukan daerah rawan kecelakaan. Informasi lokasi daerah rawan kecelakaan ini selanjutnya dapat disebarluaskan kepada masyarakat luas agar mereka berhati-hati menggunakan jalan di tempat-tempat tersebut. Oleh karena itu, dapat dirumuskan beberapa masalah yang ditemukan,antara lain :
- Belum adanya pemodelan spasial untuk menganalisa masalah rawan kecelakaan di Jalan Kaliurang;
- Belum adanya evaluasi terhadap kondisi sarana dan prasarana transportasi di sepanjang Jalan Kaliurang;
- Perlu adanya pemetaan daerah rawan kecelakaan di Jalan Kaliurang untuk mengurangi tingkat kecelakaan yang dapat terjadi.
- TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIANPenelitian ini betujuan untuk :
- Memetakan titik-titik lokasi rawan kecelakaan.
- Membuat pemodelan spasial potensi kerawanan kecelakaan berdasarkan parameter-parameter yang berpengaruh dalam terjadinya kecelakaan lalu lintas.
- Memberikan informasi penting mengenai kondisi jalan yang rawan kecelakaan.
- METODE PENELITIAN
Berdasarkan parameter yang ada, terdapat beberapa cara untuk menentukan titik-titik lokasi rawan kecelakan. Dalam hal ini parameter yang digunakan adalah pengamatan secara langsung dilapangan pada lokasi-lokasi yang dirasa rawan akan tingkat kecelakaan lalu lintas. Selain itu dapat digunakan data lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang diperoleh dari Dinas Perhubungan dan data kecelakaan lalu lintas yang terjadi di sepanjang jalan kaliurang, agar dapat dilihat seberapa besar jumlah kepadatan dan kecelakaan yang terjadi di lokasi-lokasi yang tersebar di sepanjang jalan tersebut, sehingga selanjutnya berdasarkan data yang ada dapat ditentukan titik-titik lokasi rawan kecelakaan. Data kecelakaan lalu lintas yang dipakai adalah data dari tahun 2008 hingga 2009, agar dapat dilihat jumlah kecelakaan dari tahun ke tahun.
- Alat penelitian
- Laptop.
- GPS, utnuk menentukan titik koordinat di lapangan.
- Checklist.
- Kamera digital.
- Arc GIS 9.3, untuk proses pemetaan.
- Printer, untuk mencetak hasil penelitian.
- Ms Office, untuk pengolahan data.
- Bahan penelitian
- Citra Quickbird sepanjang jalan kaliurang.
- Data kecelakaan lalu lintas di sepanjang jalan kaliurang dari tahun 2008-2009.
- Data volume lalu lintas harian di sepanjang jalan kaliurang dari tahun 2008-2009.
IV.2. Pemilihan daerah penelitian
Daerah penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi sepanjang jalan kaliurang yaitu sekitar 24 km. Tetapi tidak semua ruas jalan yang ada di sepanjang jalan kaliurang dianalisis dalam penelitian ini, tetapi hanya dipilih yang merupakan ruas jalan utama saja, yang merupakan jalan kolektor. Alasan hanya dipilih jalan kolektor yang akan dianalisis karena diasumsikan pada jalan kolektor tersebut terjadi kemacetan lalu lintas yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan meliputi bentuk persimpangan jalan, ketersediaan rambu-rambu lalu lintas. Sedangkan data sekunder yang digunakan meliputi data volume lalu lintas, data lalu lintas harian rata-rata. Selain keadaan geometrik jalan, kondisi atau keadaan disekitar ruas jalan akan menentukan keadaan lalu lintas jalan tersebut. Jalan kaliurang umumnya tidak hanya sekedar jalan sebagai tempat berlalu lintas, namun ada banyak kegiatan disekitar jalan itu yang mempengaruhi kelancaran berlalu lintas. Salah satunya adalah adanya kegiatan kaki lima yang mengurangi lebar jalan, dan akibat adanya kegiatan ini tentunya akan memancing adanya parkir serta bertambahnya aktivitas pemakai jalan baik kendaraan bermotor maupun pejalan kaki. Penggunaan lahan digunakan sebagai salah satu parameter penentu daerah rawan kecelakaan dengan asumsi bahwa fungsi penggunaan lahan tertentu akan menyebabkan keramaian baik itu menyangkut manusia maupun kendaraan yang tentunya mempengaruhi kondisi lalu lintas pada jalan disekitar penggunaan lahan tersebut. Semakin besar bentuk penggunaan lahan dan jenis aktivitas yang terjadi pada penggunaan lahan tersebut, dimungkinkan semakin besar potensi kerawanan kecelakaan.
Data primer berupa ketersediaan rambu-rambu lalu lintas diperoleh langsung dari lapangan, sedangkan bentuk persimpangan jalan diperoleh dari interpretasi citra quickbird. Data sekunder berupa data lalu lintas harian rata-rata diperoleh dari Dinas Perhubungan. Pengambilan sampel pada data hasil interpretasi dilakukan berdasarkan keseragaman dari parameter terpilih yaitu kapasitas jalan dan penggunaan lahan.
Kegiatan penelitan ini secara garis besar dikelompokkan dalam dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Masing-masing tahap dapat dirinci dalam langkah-langkah penelitian sebagai berikut :
- Tahap persiapan
Tahapan persiapan dalam penelitian ini meliputi :
- Studi pustaka daerah penelitian yang berhubungan dengan subjek penelitian.
- Orientasi lapangan untuk memperoleh gambaran umum tentang kondisi lapangan.
- Mengumpulkan bahan-bahan penelitian berupa data primer dan data sekunder yang dibutuhkan.
- Tahap pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan dalam penelitian ini meliputi :
- Membatasi daerah penelitian.
- Interpretasi penggunaan lahan, jaringan jalan dan parameter fisik jalan, yaitu trotoar, lebar jalan, bentuk simpang yang berpengaruh terhadap kapasitas dan kerawanan kecelakaan.
- Proses perbaikan hasil interpretasi dan penentuan titik sampel.
- Melakukan cek lapangan terhadap hasil interpretasi citra pada beberapa sampel yang ada dan melakukan pengecekan terhadap obyek-obyek yang diperkirakan mengalami perubahan berdasarkan informasi yang dikumpulkan ataupun pengetahuan peneliti terhadap daerah tersebut.
- Mengumpulkan data-data lapangan yang dibutuhkan dan yang telah ditentukan pada lokasi sampel terpilih.
- Tahap pemrosesan dataPemrosesan data dengan Sistem Informasi Geografis pada penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data grafis baru sesuai dengan yang diinginkan yaitu peta potensi kerawanan kecelakaan lalu lintas. Proses interpretasi yang dilakukan sebelumnya menghasilkan beberapa variabel yang dibutuhkan karena memang tidak semua variabel bisa dikumpulkan dari interpretasi Citra Quickbird, kekurangan data ini dilengkapi dari hasil survei lapangan. Jenis variabel yang bisa diperoleh dari hasil interpretasi yaitu antara lain : bentuk penggunaan lahan, radius belokan, lebar jalan, bahu jalan, marka jalan. Variabel yang dikumpulkan dari interpretasi ini masih harus dilakukan uji ketelitian interpretasi untuk mengetahui tingkat ketelitian interpretasi citra Quickbird dalam penetuan variabel tingkat kerawanan kecelakaan lalu lintas.
Proses berikutnya yang menggunakan software ArcGIS 9.3 adalah pemodelan spasial dengan menggunakan metode pengharkatan berjenjang tertimbang, dan parameter yang dipertimbangkan berupa parameter kondisi jalan dan lingkungan. Pemodelan dengan metode pengharkatan berjenjang tertimbang yang menjadi pertimbangan adalah setiap variabel yang digunakan mempunyai harkat dengan interval satu sampai lima serta setiap variabel juga mempunyai bobot yang nilainya bervariasi mulai dari satu sampai tiga, yang penentuannya tergantung dar besarnya pengaruh dari variabel tersebut terhadap tingkat kerawanan kecelakaan.
- Tahap penyelesaianPada tahap penyelesaian ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah :
- Penyajian peta hasil pemodelan potensi kerawanan kecelakaan lalu lintas dengan menggunakan perangkat lunak Arc Gis .
- Kesimpulan dan saran.
No comments:
Post a Comment