Thursday, March 21, 2013

Masyarakat Indonesia overreaktif? Siapa Bilang?!

Nah, kita mulai dulu dengan :

re·ak·tif /réaktif/ a sifat cenderung, tanggap, atau segera bereaksi thd sesuatu yg timbul atau muncul

(Sumber : kbbi.web.id )

Banyak sekali pembicaraan tentang masyarakat Indonesia yang selalu overreaktif terhadap sesuatu hal yang sedang terjadi. Misalnya, ketika ada berita tentang Malaysia mencuri salah satu kebudayaan kita, kita langsung melakukan demo, pernyataan-pernyataan, dan lain sebagainya, yang intinya adalah menganggapi hal yang sedang terjadi tersebut. Keadaan ini terjadi dari hal yang berhubungan dengan ekonomi, politik, bahkan gosip dan infotainment (bocoran sih dari curi-curi dengar pembicaraan para cewek-cewek :D ). Ketika sesuatu terjadi, selalu ada reaksi sepersekian detik ( Oke, sepersekian jam). Oke, saya akui kita sangat reaktif, tapi apa sampai tingkat overreaktif?

Overreaktif = terlalu reaktif, memberikan reaksi terlalu berlebih, dsb.

Sebenarnya,
pada titik mana kita dianggap berlebih? Silakan ditilik, kebanyakan hanya memberikan reaksi heboh di depan, dan kemudian ... hilang. Hal ini yang sering terjadi. Sebenarnya, kita ini belum sepenuhnya reaktif, apalagi overreaktif. Ketika terjadi bencana, diantara kita pasti ada yang hanya bilang "Ooo", "semoga diberi keselamatan ya", dll. Reaktif adalah ketika terjadi bencana, kemudian merespon dengan memberikan pertolongan, bantuan, atau minimal doa (tidak sembarang doa). "Overreaktif" ketika ada bencana, kemudian memberikan pertolongan, kemudian sebisa mungkin membantu turun di lapangan, memberikan bantuan secara materi maupun non-materi, dan rela berkesusahan untuk membantu. Ini sama juga pada bidang yang lain, tidak hanya bencana.

Jadi, apakah kita overreaktif? Atau, apakah kita sudah cukup reaktif?


nb :
Overreaktif lebih merujuk pada tindakan-tindakan yang berlebihan namun masih merupakan hal yang positif :D

No comments:

Post a Comment