Yap! Akhirnya setelah sekian tahun gagal, dapat juga naik gunung, dan kali ini yang beruntung saya daki untuk pertama kali adalah Merbabu!
Tanpa persiapan fisik, dengan persiapan peralatan yang mendadak hanya dari H-2, akhirnya petualangan ini dapat dilewati dengan lancar. Banyak ilmu baru dan pengalaman yang didapat dari perjalanan ini. Nanti bakal saya share hasil pengalaman saya. Untuk kali ini, saya kasih oleh-oleh foto dari Merbabu saja :D
Tuesday, December 10, 2013
Thursday, May 30, 2013
Emosi vs Nalar
Simpel aja, dua hal yang sering dialami dan dilakukan oleh manusia. Emosi, merupakan salah satu penciri bahwa seseorang adalah manusia. Manusia without emotion is nothing. Nalar, juga ciri dari manusia, salah satu turunan dari adanya akal dalam tubuh manusia.
Then, why is opposed?
Masalahnya, terkadang manusia tidak menggunakan keduanya secara bersama-sama. Dan memang jarang dilakukan bersamaan.
Emosi itu salah satu keluaran respon dari perasaan yang ada di hati, terhadap apa yang dihadapi. Emosi lebih murni dari hati, dan juga lebih liar. Lalu apa juga nalar?
Nalar lebih beradab. Nalar merupakan turunan dari perasaan yang muncul dari hati, namun melewati fungsi akal dari manusia. Nalar tidak seliar emosi.
Kita akan lebih sering menemui orang dalam kondisi emosi, daripada nalar. Alasannya simpel, lebih mudah berpikir dengan 1 hal, daripada dengan 2 hal, isn't it? Orang akan lebih cepat menyampaikan apa yang dia rasakan jika hanya menggunakan perasaan yang muncul dari dalam hati, jika dibandingkan harus berpikir ulang dengan menggunakan akal.
Baik mana? Tidak ada kondisi yang pasti mana yang lebih baik. Ini masalah komposisi. Mana yang perlu diberikan porsi yang lebih besar, mana yang tidak. Tidak selamanya emosi itu salah, dan nalar itu benar. Orang terlalu banyak bermain nalar, akan cenderung seperti robot. Ada kondisi dimana lebih dibutuhkan emosi, namun ada juga yang lebih melibatkan nalar.
Yang pasti, kuasai keduanya, gunakan keduanya, mainkan komposisinya. If you can maestro it, you'll be a better people.
Then, why is opposed?
Masalahnya, terkadang manusia tidak menggunakan keduanya secara bersama-sama. Dan memang jarang dilakukan bersamaan.
Emosi itu salah satu keluaran respon dari perasaan yang ada di hati, terhadap apa yang dihadapi. Emosi lebih murni dari hati, dan juga lebih liar. Lalu apa juga nalar?
Nalar lebih beradab. Nalar merupakan turunan dari perasaan yang muncul dari hati, namun melewati fungsi akal dari manusia. Nalar tidak seliar emosi.
Kita akan lebih sering menemui orang dalam kondisi emosi, daripada nalar. Alasannya simpel, lebih mudah berpikir dengan 1 hal, daripada dengan 2 hal, isn't it? Orang akan lebih cepat menyampaikan apa yang dia rasakan jika hanya menggunakan perasaan yang muncul dari dalam hati, jika dibandingkan harus berpikir ulang dengan menggunakan akal.
Baik mana? Tidak ada kondisi yang pasti mana yang lebih baik. Ini masalah komposisi. Mana yang perlu diberikan porsi yang lebih besar, mana yang tidak. Tidak selamanya emosi itu salah, dan nalar itu benar. Orang terlalu banyak bermain nalar, akan cenderung seperti robot. Ada kondisi dimana lebih dibutuhkan emosi, namun ada juga yang lebih melibatkan nalar.
Yang pasti, kuasai keduanya, gunakan keduanya, mainkan komposisinya. If you can maestro it, you'll be a better people.
Tuesday, May 28, 2013
My First Movie Project!!
Akhirnya kesampaian untuk membuat film, walaupun hanya film testimoni untuk pernikahan seorang teman. Banyak yang dapat diperoleh dalam proses pembuatan film, dari pengaturan kamera, video, suara, dll. Next session bakal sedikit share tentang apa yang diperoleh dalam pembuatan film ini. Untuk videonya bisa dicek disini :
Sunday, May 12, 2013
Model, Model Spasial, dan Pemodelan Spasial
Sains Informasi Geografis (SIG) merupakan sebuah ilmu yang didalamnya terdapat berbagai macam sub kajian, seperti analisis spasial, pemodelan, penyusunan data, dll. Salah satu didalamnya adalah pemodelan spasial. Pemodelan spasial disusun dari kata model dan spasial, dengan definisi sebagai berikut :
Saturday, May 11, 2013
Hari dan kau.
Pagi...
Lenyapnya pagi tidak memberikan sinar terang pada hari ini.
Bangunnya sang surya tidak menghangatkan nuansa di relung hati.
Dan tetap, terasa dingin meradang membeku... menahan getir.
Siang...
Ketika sang surya berusaha sepenuh hati mencurahkan anugerahnya.
Dan hati berusaha bangkit dan bersinar.
Namun tetap, masih belum cukup hangat.
Sore...
Hilangnya semangat dalam hati ini.
Suryapun mulai menyerah.
Namun...
Sore menjadi sehangat siang selembut pagi...
Karena engkau. :)
Lenyapnya pagi tidak memberikan sinar terang pada hari ini.
Bangunnya sang surya tidak menghangatkan nuansa di relung hati.
Dan tetap, terasa dingin meradang membeku... menahan getir.
Siang...
Ketika sang surya berusaha sepenuh hati mencurahkan anugerahnya.
Dan hati berusaha bangkit dan bersinar.
Namun tetap, masih belum cukup hangat.
Sore...
Hilangnya semangat dalam hati ini.
Suryapun mulai menyerah.
Namun...
Sore menjadi sehangat siang selembut pagi...
Karena engkau. :)
Tuesday, April 16, 2013
Reportase Sementara Pemboman Boston
Lokasi bom yang meledak pertama |
Berita tidak mengenakkan datang dari bagian bumi yang lain. di Kota Boston, telah terjadi pemboman berencana pada saat terjadi lomba maraton. Terdapat dua kali letusan, namun telah ditemukan sekitar 3-4 bom yang lain disekitar lokasi maraton. Video untuk bom pertama ada di link berikut
http://www.boston.com/video/ viral_page/ ?%2Fservices%2Fplayer%2Fbcpid13 67773107001&bckey=AQ%7E%7E%2CA AAAAA6piHY%7E%2CDqRT40XOAr9OWS T-YiEQyzUCo3g3L-Af&bctid=23030 76923001
sementara untuk bom kedua ada di rangkaian kronologis kejadian yang disajikan oleh abcnews.go.com di link berikut
http://abcnews.go.com/blogs/ headlines/2013/04/ live-updates-boston-marathon-ex plosion/
Hope everything is alright. Ada 2 korban meninggal dari info terakhir yang ada. #PrayForBoston
Thursday, April 11, 2013
Visit Gunungkidul, why not?
Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Provinsi DIY merupakan salah satu provinsi yang terkenal dengan pariwisatanya, tidak terkecuali dengan Kabupaten Gunungkidul. Akhir-akhir ini wisata di Gunungkidul mulai menggeliat, dengan semakin terkenalnya pantai-pantai selatannya, kemudian disusul dengan wisata alam seperti Gua Pindul, menjadikan Gunungkidul sebagai salah satu kabupaten dengan potensi wisata yang begitu tinggi.
Gunungkidul tidak dikaruniai tanah yang subur (mungkin pada beberapa tempat subur), yang kemudian dipadukan dengan kecenderungan penduduk setempat untuk bertani sebagai sumber mata pencaharian. Perpaduan ini tentu saja menjadikan kondisi ekonomi penduduk setempat cenderung kurang berkembang. Hingga pada akhirnya disadari bahwa Gunungkidul merupakan
Gunungkidul tidak dikaruniai tanah yang subur (mungkin pada beberapa tempat subur), yang kemudian dipadukan dengan kecenderungan penduduk setempat untuk bertani sebagai sumber mata pencaharian. Perpaduan ini tentu saja menjadikan kondisi ekonomi penduduk setempat cenderung kurang berkembang. Hingga pada akhirnya disadari bahwa Gunungkidul merupakan
tag :
celoteh,
gunungkidul,
wisata
Tuesday, April 9, 2013
Monday, April 8, 2013
Festival Teluk Jailolo?!
Tulisan ini diikutkan dalam "Jailolo, I'm Coming!" Blog Contest yang diselenggarakan oleh Wego Indonesia dan Festival Teluk Jailolo
Yap. Apa itu Festival teluk Jailolo? Bahkan mungkin ada yang bertanya, "Jailolo itu apa?"
Saya sendiri baru pertama kali mendengar daerah bernama Jailolo dari kontes yang diadakan oleh Wego Indonesia dan Panitia Festival Teluk Jailolo. Berawal dari rasa penasaran, akhirnya dari beberapa pencarian saya dapat mengetahui apa itu Jailolo.
Jailolo merupakan salah satu nama teluk di Pulau Halmahera di Provinsi Maluku Utara. Penduduk setempat juga sering menamakannya Gilolo. di Pulau ini, Festival Teluk Jailolo dilaksanakan sebagai ajang promosi wisata, dari kerja sama antara penduduk setempat, komunitas budaya, pemda setempat, dan tentu saja Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.
lalu, apa yang membuat festival ini, atau lebih tepatnya, Jailolo ini sangat menarik?
Yap. Apa itu Festival teluk Jailolo? Bahkan mungkin ada yang bertanya, "Jailolo itu apa?"
Saya sendiri baru pertama kali mendengar daerah bernama Jailolo dari kontes yang diadakan oleh Wego Indonesia dan Panitia Festival Teluk Jailolo. Berawal dari rasa penasaran, akhirnya dari beberapa pencarian saya dapat mengetahui apa itu Jailolo.
Jailolo merupakan salah satu nama teluk di Pulau Halmahera di Provinsi Maluku Utara. Penduduk setempat juga sering menamakannya Gilolo. di Pulau ini, Festival Teluk Jailolo dilaksanakan sebagai ajang promosi wisata, dari kerja sama antara penduduk setempat, komunitas budaya, pemda setempat, dan tentu saja Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.
lalu, apa yang membuat festival ini, atau lebih tepatnya, Jailolo ini sangat menarik?
Apakah itu Homeschooling?
Sebenarnya jawabannya sudah dapat didapat di situ ini http://www.psikologizone.com/pengertian-homeschooling-indonesia/06511347
Dewasa ini kegiatan homeschooling ( HS ) semakin populer. Dengan HS, orang tua dapat dengan bebas memaksimalkan isi pendidikan untuk anaknya, sesuai dengan potensi, minat, ataupun keinginan dari anak ( dan juga orangtuanya ). Nah, sebenarnya, kenapa HS semakin populer?
Pendidikan formal semakin kurang dipercaya. Yap, pendidikan yang diperoleh di sekolah sering dipertanyakan kualitasnya oleh para orangtua, baik dari metode pembelajarannya, konten yang diajarkan, dan hampir semua aspek sering dipertanyakan. Kondisi ini mendorong beberapa orangtua untuk kurang (atau bahkan tidak) mempercayai dari pendidikan formal. Mereka menganggap
Peserta Festival Pendidikan Rumah (FESPER) 2013 di Jogja |
Pendidikan formal semakin kurang dipercaya. Yap, pendidikan yang diperoleh di sekolah sering dipertanyakan kualitasnya oleh para orangtua, baik dari metode pembelajarannya, konten yang diajarkan, dan hampir semua aspek sering dipertanyakan. Kondisi ini mendorong beberapa orangtua untuk kurang (atau bahkan tidak) mempercayai dari pendidikan formal. Mereka menganggap
Sunday, March 24, 2013
Menduga-duga dan Berspekulasi Terhadap Sesuatu, Baikkah?
Akan selalu ada hal-hal yang sifatnya simpang siur, abu-abu, masih belum jelas, dsb. Hal-hal ini mendorong orang untuk melakukan spekulasi dan dugaan, termasuk didalamnya berprasangka. Kemudian yang jadi pertanyaan, apakah baik menduga-duga itu?
berprasangka atau menduga-duga adalah usaha mencari kejelasan terhadap suatu hal yang belum jelas namun dengan mengemukakan opininya sendiri dalam melakukan dugaan dengan logika sendiri. Proses ini menimbulkan imbuhan terhadap hal tersebut namun belum tentu sesuai dengan keadaan aslinya. Karena berdasar pemikiran dan logika sendiri, maka suatu hal akan dapat diimbuhi dengan berbagai macam versi dan alur cerita. Tentu hasilnya adalah menjadikan suatu hal yang sebelumnya masih simpang siur dan belum jelas menjadi tambah "simpang siur".
Lalu apa baiknya?
berprasangka atau menduga-duga adalah usaha mencari kejelasan terhadap suatu hal yang belum jelas namun dengan mengemukakan opininya sendiri dalam melakukan dugaan dengan logika sendiri. Proses ini menimbulkan imbuhan terhadap hal tersebut namun belum tentu sesuai dengan keadaan aslinya. Karena berdasar pemikiran dan logika sendiri, maka suatu hal akan dapat diimbuhi dengan berbagai macam versi dan alur cerita. Tentu hasilnya adalah menjadikan suatu hal yang sebelumnya masih simpang siur dan belum jelas menjadi tambah "simpang siur".
Lalu apa baiknya?
Friday, March 22, 2013
Reaksi yang Salah, Lalu Apa?
Reaksi itu bakal selalu terjadi, yang membedakan adalah arah reaksi dan kuantitasnya. Arah reaksi cuma ada dua, positif dan negatif. Nothing more. Tidak ada reaksi yang netral, karena jika netral, berarti dia tidak bereaksi. Kuantitas adalah tingkatan reaksi, seberapa kuat orang itu bereaksi.
Kenyataannya adalah, sekarang lebih banyak reaksi yang bersifat negativisme. Orang cenderung memberikan reaksi yang destruktif, bukan yang konstruktif, apalagi apresiatif. Sepertinya kita sudah bisa mencari contoh masing-masing.
Bahkan, hal yang paling simpel saja sering diberikan reaksi yang negatif. Ketika ada hal yang terjadi, lebih banyak diberikan respon seperti mengumpat (saya sendiri juga tidak menepis bahwa juga melakukan hal ini beberapa kali). Memang kelihatan hal yang kecil dan sepele, namun karena hal kecil ini sering terjadi, akan tertanam dalam pola pikir orang tersebut, yang berakibat akan cenderung memberikan reaksi yang negatif.
Efeknya apa? Sangat hebat. Akan menyebar dan berlipat. Dimulai dari beberapa komentar/reaksi negatif, kemudian menjadi kebiasaan sehingga intensitas lebih sering. Saking seringnya menjadi sebuah pemakluman dan kebiasaan, kemudian akan ternanam bahwa hal tersebut menjadi hal yang biasa, dan yang paling parah, ketika sudah meracuni golongan muda, bahkan dari umur yang masih sangat kecil. Dan tidak ada hal yang baik dari kondisi semacam itu.
Lalu Apa?
Kenyataannya adalah, sekarang lebih banyak reaksi yang bersifat negativisme. Orang cenderung memberikan reaksi yang destruktif, bukan yang konstruktif, apalagi apresiatif. Sepertinya kita sudah bisa mencari contoh masing-masing.
Bahkan, hal yang paling simpel saja sering diberikan reaksi yang negatif. Ketika ada hal yang terjadi, lebih banyak diberikan respon seperti mengumpat (saya sendiri juga tidak menepis bahwa juga melakukan hal ini beberapa kali). Memang kelihatan hal yang kecil dan sepele, namun karena hal kecil ini sering terjadi, akan tertanam dalam pola pikir orang tersebut, yang berakibat akan cenderung memberikan reaksi yang negatif.
Efeknya apa? Sangat hebat. Akan menyebar dan berlipat. Dimulai dari beberapa komentar/reaksi negatif, kemudian menjadi kebiasaan sehingga intensitas lebih sering. Saking seringnya menjadi sebuah pemakluman dan kebiasaan, kemudian akan ternanam bahwa hal tersebut menjadi hal yang biasa, dan yang paling parah, ketika sudah meracuni golongan muda, bahkan dari umur yang masih sangat kecil. Dan tidak ada hal yang baik dari kondisi semacam itu.
Lalu Apa?
Landsat Data Continuity Mission (LDCM) telah mulai merekam
Kabar gembira, terutama bagi para ahli dan kalian yang bergelut dalam bidang penginderaan jauh. Seri satelit Landsat terbaru, LDCM, sudah mulai merekam, dan NASA telah mempublikasikan hasil perekaman pertama kali, yang dapat diakses disini. Tampak sekilas, terlihat bahwa hasil perekaman tidak ada masalah seperti pada Landsat 7 ETM+, dimana pada Landsat 7 terdapat kerusakan sensor sehingga menghasilkan perekaman yang tidak sempurna. Ada beberapa perbedaan antara LDCM dan Landsat 7, diantaranya :
Thursday, March 21, 2013
Masyarakat Indonesia overreaktif? Siapa Bilang?!
Nah, kita mulai dulu dengan :
re·ak·tif /rĂ©aktif/ a sifat cenderung, tanggap, atau segera bereaksi thd sesuatu yg timbul atau muncul
(Sumber : kbbi.web.id )
Banyak sekali pembicaraan tentang masyarakat Indonesia yang selalu overreaktif terhadap sesuatu hal yang sedang terjadi. Misalnya, ketika ada berita tentang Malaysia mencuri salah satu kebudayaan kita, kita langsung melakukan demo, pernyataan-pernyataan, dan lain sebagainya, yang intinya adalah menganggapi hal yang sedang terjadi tersebut. Keadaan ini terjadi dari hal yang berhubungan dengan ekonomi, politik, bahkan gosip dan infotainment (bocoran sih dari curi-curi dengar pembicaraan para cewek-cewek :D ). Ketika sesuatu terjadi, selalu ada reaksi sepersekian detik ( Oke, sepersekian jam). Oke, saya akui kita sangat reaktif, tapi apa sampai tingkat overreaktif?
Overreaktif = terlalu reaktif, memberikan reaksi terlalu berlebih, dsb.
Sebenarnya,
re·ak·tif /rĂ©aktif/ a sifat cenderung, tanggap, atau segera bereaksi thd sesuatu yg timbul atau muncul
(Sumber : kbbi.web.id )
Banyak sekali pembicaraan tentang masyarakat Indonesia yang selalu overreaktif terhadap sesuatu hal yang sedang terjadi. Misalnya, ketika ada berita tentang Malaysia mencuri salah satu kebudayaan kita, kita langsung melakukan demo, pernyataan-pernyataan, dan lain sebagainya, yang intinya adalah menganggapi hal yang sedang terjadi tersebut. Keadaan ini terjadi dari hal yang berhubungan dengan ekonomi, politik, bahkan gosip dan infotainment (bocoran sih dari curi-curi dengar pembicaraan para cewek-cewek :D ). Ketika sesuatu terjadi, selalu ada reaksi sepersekian detik ( Oke, sepersekian jam). Oke, saya akui kita sangat reaktif, tapi apa sampai tingkat overreaktif?
Overreaktif = terlalu reaktif, memberikan reaksi terlalu berlebih, dsb.
Sebenarnya,
Tuesday, March 19, 2013
PSSI, Blanco, dan Kekacauan ( yang Masih Berlanjut)
Oh dear, buat para fans sepakbola di Indonesia, harap bersabarlah, badai belum akan reda.
Muncul kasus baru dibalik titik terang ( yang fana ) selepas KLB PSSI. Pemecatan Blanco. Baru melatih belum ada 1 minggu, sudah dipecat, manajemen macam apa? Entah dibalik itu ada alasan politis ataupun teknis, tapi sungguh tindakan itu sudah memperlihatkan ketidak-profesionalan dari para pengurus PSSI yang terhormat.
Kasus dimulai dari pencoretan para pemain timnas, yang dianggap malas dan membolos dari sesi latihan, walau pada beberapa kesempatan disangkal oleh Blanco sendiri ( klik disini ). Ada pula isu pemecatan tidak karena masalah indispliner, tapi karena tidak sesuai dengan kriteria dari Blanco. Entahlah, namun tentu pencoretan pemain itu biasa, dan hak pelatih.
Kemudian munculah respon negatif dari beberapa pembesar PSSI. Intinya, mereka menanyakan apakah perlu Blanco melakukan tindakan seperti itu? Pertanyaan yang muncul adalah
Muncul kasus baru dibalik titik terang ( yang fana ) selepas KLB PSSI. Pemecatan Blanco. Baru melatih belum ada 1 minggu, sudah dipecat, manajemen macam apa? Entah dibalik itu ada alasan politis ataupun teknis, tapi sungguh tindakan itu sudah memperlihatkan ketidak-profesionalan dari para pengurus PSSI yang terhormat.
Kasus dimulai dari pencoretan para pemain timnas, yang dianggap malas dan membolos dari sesi latihan, walau pada beberapa kesempatan disangkal oleh Blanco sendiri ( klik disini ). Ada pula isu pemecatan tidak karena masalah indispliner, tapi karena tidak sesuai dengan kriteria dari Blanco. Entahlah, namun tentu pencoretan pemain itu biasa, dan hak pelatih.
Kemudian munculah respon negatif dari beberapa pembesar PSSI. Intinya, mereka menanyakan apakah perlu Blanco melakukan tindakan seperti itu? Pertanyaan yang muncul adalah
kesempurnaan = relatif
Sempurna. Kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi/benda/situasi dimana tidak ada cela. Disini,saya akn membahas kesempurnaan dari sudut pandang manusia. Oke,saya harap pembaca posting ini adalah manusia.
Kemudian,seberapa sempurnakah sempurna yang kalian inginkan?
Subscribe to:
Posts (Atom)